Propertiaset.com – OXO Group Indonesia, perusahaan properti butik berbasis di Bali, siap memperkenalkan proyek hunian baru yang mengusung konsep Neo-Luxury senilai Rp500 miliar.
Johannes Weissenbaeck, Founder sekaligus CEO OXO Group Indonesia, mengungkapkan bahwa tahun 2024 menjadi momen penting bagi perusahaan mereka untuk melangkah lebih jauh.
“From Bali to The World adalah slogan yang dicanangkan oleh OXO Group Indonesia guna menjadi pemain utama di industri properti internasional,” katanya.
Menurut Weissenbaeck, setiap proyek yang mereka garap harus memenuhi standar internasional dan menarik bagi pasar global serta domestik.
Salah satu proyek terbaru yang akan segera diluncurkan oleh OXO Group Indonesia adalah hunian bergaya Neo-Luxury, yang akan dibangun di Bali.
“Bulan Juni tahun ini, kami berencana meluncurkan proyek terbaru kami di daerah Nyanyi, Bali, senilai Rp500 miliar,” ungkap Weissenbaeck.
Proyek ini akan mencerminkan desain terkini dan filosofi OXO Living yang menekankan pada gaya hidup real estat.
Dibangun di lahan seluas 2 hektare di bagian utara Canggu, Bali, lokasi hunian ini strategis berada di depan Nuanu City, proyek seluas 50 hektare yang diproyeksikan akan menjadi destinasi utama di Bali dalam 2 – 3 tahun mendatang.
Penghuni hunian ini akan dapat menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh Nuanu City.
Hunian ini akan menampilkan sekitar 36 unit vila luas dengan kolam renang pribadi dan berbagai fasilitas umum bagi penghuninya.
OXO Group Indonesia, yang dikenal karena produk properti berkualitas tinggi dan pendekatan berkelanjutan, telah berhasil mengembangkan sekitar 30 properti senilai Rp700 miliar di Bali sejak 2015, termasuk hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar di Taman Nasional Komodo.
Johannes Weissenbaeck menjelaskan bahwa pertumbuhan pariwisata di Bali telah mendorong perkembangan properti di wilayah tersebut.
Ia menyoroti bahwa Bali tidak lagi hanya fokus pada area populer seperti Kuta, Ubud, atau Seminyak, tetapi juga berkembang ke wilayah barat dan utara, termasuk Seseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan.
Menurut konsultan properti Knight Frank, Bali merupakan salah satu dari sepuluh destinasi investasi favorit bagi orang kaya sebagai tempat kedua.
Riset tersebut juga mencatat pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 7,5% sejak 2021, dengan tingkat okupansi yang terus meningkat hingga mencapai 75%, menjadikan investasi di Bali semakin menarik.
Weissenbaeck menekankan bahwa Bali sedang mengalami perubahan dalam industri properti, dan tren Neo-Luxury telah membuka peluang baru dalam industri properti Indonesia.
Sementara itu, Ia menambahkan bahwa OXO Group Indonesia siap mengikuti tren tersebut dengan menawarkan properti yang tidak hanya mewah dalam segi material, tetapi juga dalam nilai, desain, kepraktisan, pengalaman, dan gaya hidup berkelanjutan.
Perusahaan ini telah memperkenalkan praktik-praktik berkelanjutan seperti pemanfaatan panel tenaga surya, pengelolaan air hujan, pemurnian air, dan penggunaan bahan daur ulang dalam setiap proyek properti mereka.
“Kami bahkan telah menerapkan zero waste dalam setiap proyek properti kami, dan kami telah melakukan semua hal tersebut sejak awal kami berdiri,” pungkas Weissenbaeck.